Berkembangnya
sistem pertanian modern ditandai dengan perubahan orientasi pasar serta pemanfaatan
sumber daya lokal dengan pemberian pupuk organik, pengendalian hama dan
penyakit tanaman yang ramah lingkungan, serta usaha-usaha lain yang mendorong
meningkatnya pendapatan petani serta terciptanya nilai tambah produk yang
dihasilkan. Seiring dengan perkembangan tersebut, harus ada upaya dan teknologi
maju untuk mengiringi dan memfasilitasi usaha petani dalam menciptakan dan
menerapkan sistem pertanian modern.
Salah
satu pemanfaatan sumber daya lokal yang paling dekat dengan petani padi sawah yaitu
pemanfaatan limbah jerami setelah panen untuk digunakan sebagai bahan baku
pupuk organik dengan cara pengomposan langsung di lahan sawah. Limbah jerami
yang ada saat ini sebagian besar dimusnahkan petani dengan cara dibakar.
Pembakaran jerami ini mengakibatkan berbagai hal seperti terciptanya CO2
(polusi udara), rusaknya tanah (struktur dan tekstur tanah) di lahan yang
dibakar, menurunnya tingkat kelembaban tanah, serta matinya organisme tanah
yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.
Pembakaran
jerami yang dilakukan petani biasanya masih menyisakan tunggul padi yang tidak
ikut terbakar. Sisa tunggul padi tersebut apabila tidak dilakukan pengomposan
dengan segera, maka tunggul padi akan bercampur dengan tanah ketika pengolahan
lahan dilakukan. Tunggul padi kemudian terairi dan mengalami proses pembusukan
ketika tanaman padi musim selanjutnya ditanam. Proses pembusukan yang terlambat
ini biasanya mengganggu pertumbuhan tanaman padi atau bahkan menyebabkan tanaman
padi mati.
Pertumbuhan tanaman padi yang terganggu akibat aktivitas
pembusukan jerami dan tunggul padi (Lokasi di Kab. Karawang)
Oleh
karena itu, pengomposan jerami dan tunggul padi segera setelah panen selesai merupakan
upaya nyata yang sangat mudah dilakukan petani untuk mempercepat waktu tanam musim
selanjutnya dan tanaman padi yang ditanam tidak terganggu lagi oleh aktivitas
pengomposan. Penggunaan bakteri Bio-Digest dapat mempercepat proses pengomposan
jerami dan tunggul padi langsung di lahan sehingga petani dapat menyiapkan
lahan untuk musim tanam selanjutnya hanya dalam 5 sampai 7 hari setelah panen
dilakukan. Penyiapan lahan sawah dalam waktu singkat mendukung juga penerapan
teknologi SRI (System of Rice
Intensification) dimana tanaman padi siap ditanam dalam waktu 10 hari. Disamping
itu, penggunaan Bio-Digest secara terus menerus dapat meningkatkan kesuburan
tanah karena bakteri terus bekerja untuk mengurai bahan organik lainnya
sehingga lahan sawah akan semakin subur dari musim ke musim.
Contoh jerami yang sudah
dikompos oleh bakteri Bio-Digest
2 komentar:
Izinkan saya utnuk copy paste beberapa gambar ya
Gimana cara pengomposan tunggul padi secara langsung dengan menggunakan bakteri tsb?
Posting Komentar